BAHASA INDONESIA DI MASA SEKARANG
MAKALAH INI DISUSUN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Di susun oleh
Akfi Fadlin N (11 016 004)
Prodi Pendidikan IPA
Dosen pembimbing Purwati Zisca Diana, M.Hum
PROGAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Makalah ini di susun sebagai
tugas mata kuliah“Bahasa Indonesia”.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Purwati Zisca Diana,
M.Hum selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia . Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan
agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
BAB I
I.
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Karena
bahasa indonesia merupakan bahasa nasional maka kita seharusnya menggunakannya dalam kegiatan sehari – hari.
Selain itu menggunakan bahasa Indonesia harus dengan baik dan benar, bukan
dicampur adukkan dengan bahasa daerah, bahasa asing dan bahasa “ gaul “.
Bahasa indonesia memang termasuk bahasa yang mudah untuk di
pelajari. Tidak seperti kebanyakan bahasa asing yang terkadang sulit untuk di
pelajari. Bahasa indonesia merupakan bahasa yang konsisten dalam hal
pengucapannya dan penulisannya, tidak memberlakukan perubahan kata kerja
dikarenakan perbedaan waktu. Karena kemudahannya untuk di pelajari, sudah
sepatutnya Bahasa indonesia menjadi bahasa nasional yang patut di banggakan.
Bahasa Indonesia yang telah menjadi jatidiri bangsa Indonesia telah
mengalami banyak perubahan. "Seiring dengan berjalannya peradaban yang
terus bergerak menuju arus globalisasi, bahasa Indonesia dihadapkan pada
persoalan yang semakin rumit dan kompleks.
Pada zaman sekarang pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin
kacau, dan belum ada lembaga pemerintahan dan masyarakat yang memberikan
perhatian terhadap masalah ini. Padahal bahasa indonesia merupakan bahasa
nasional. Apabila hal ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin lagi di masa
yang akan datang anak cucu kita tidak akan mengenal apa dan bagaimana itu
bahasa indonesia.
BAB II
II.
PEMBAHASAN
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoenjoeng bahasa persatoen
Bahasa Indonesia. Kurang lebih begitulah bunyi ketiga Sumpah Pemuda 28 oktober
1928 .
Dalam bunyi sumpah pemuda tersebut menyerukan bahwa bahasa indonesia
adalah bahasa terpenting untuk digunakan di kawasan wilayah NKRI.
Bertepatan dengan sumpah pemuda 28 Oktober 1928 tersebut, bahasa
Indonesia diresmikan sebagai bahasa Nasional, bahasa pemersatu. Namun di era
modern saat ini, bahasa persatuan kita bahasa Indonesia dalam penggunaannya
sehari-hari di negara kita ini telah terkotori keindahan bahasa indonesia itu.
Alangkah kacau balaunya penggunaan bahasa Indonesia yang terjadi saat ini.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai
alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampaian informasi. Kebenaran
berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa
konsekuensi yang terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia
yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering
menggunakan bahasa baku.
Bahasa anak muda zaman sekarang memang cenderung lebih arogan jika
dibandingkan dengan zaman dahulu, tapi itulah yang namanya perubahan. Arus
teknologi dan pengetahuan kini sudah semakin maju, begitu juga cara berpikir
anak-anak zaman sekarang juga semakin melaju cepat dan. Bahasa gaul penuh
rahasia, hanya remaja yang bisa mengkomunikasikan secara aktif, hal ini
disebabkan bahasa remaja hasil campur aduk berbagai bahasa dengan berbagai
perubahan.
Penggunan bahasa di kalangan pelajar SD justru sangat sopan dan
sangat jelas tutur katanya walaupun masih tidak teratur dalam penempatan kosa
katanya, mungkin karena belum terpengarauh bahasa moderenisasi. Ketika mereka
beranjak kelas 5 dan kelas 6 mulai terlihat bahasa yang aneh dan mulai memakai
kata-kata yang tidak sopan misalya gue dan elu.
Mungkin ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan tempat tinggal
mereka,umumnya mereka menyerap perkataan orang-orang yang dia lihat maupun
mendengar perkatan di televisi karena sekarang banyak acara-acara televisi yang
memasukkan bahasa-bahasa gaul di dalamnya dan mengikuti trend masa kini.
Beda halnya dengan anak Sekolah Menengah Atas yang menggunakan
bahasa Indonesia dengan mecampur adukan bahasa gaul dan bahasa inggris, karna
di masa-masa SMA para remaja mulai memasuki kehidupan yang lebih dewasa dan
akan membaur oleh masyarkat luas sehingga tidak heran kalau pelajar SMA lebih banyak
menggunakan bahasa modernisasi.
Guru-guru kita mewasiatkan penggunaan bahasa yang baik dan benar.
Celakanya banyak guru yang menjejali konsep ejaan yang disempurnakan (EYD)
dalam berkomunikasi. Hasilnya penggunaan bahasa terkesan kaku dan formal,
akhirnya para remaja mencoba keluar dari kekakuan bahasa ini, yaitu dengan
menggunakan bahasa gaul.
Mengingat semakin berkembangnya arus komunikasi, maka siswa telah
mengesahkan pemakaian bahasa gaul di setiap situasi dan tidak memperhatikan
keadaan dengan siapa dan dimana mereka menggunakan bahasa tersebut, kalau hal
itu sampai dibiarkan terus terjadi, maka sikap kesopanan bahasa sebagai bentuk
kesopanan terhadap orang yang lebih tua sudah terabaikan,misalnya seperti penggunaan
kata “kamu” menjadi “lu”. Ini jelas penggunaan
kata yang tidak sopan terhadap orang yang lebih tua.
Bahasa gaul bukan hanya milik orang kota, anak desapun fasih
melafalkannya. Berarti bahasa gaul merupakan gajala sosial dan fenomenal. Karya
seni tulis seperti puisi, naskah drama, dan novel pun banyak yang berbahasa
gaul.
Maraknya penggunaan bahasa gaul yang sering digunakan oleh remaja
membuat bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dilupakan. Penggunaan bahasa alay
lebih parah lagi. Hal ini terbukti di beberapa akun social media hingga
percakapan sehari-hari. Tentu di satu sisi, penggunaan bahasa tersebut menambah
kreativitas seseorang. Mereka mudah untuk mengeksplorasi diri dengan memberikan
khasanah kreativitas dalam menciptakan sesuatu. Tetapi di sisi lain, perlu
adanya kontrol diri untuk tetap menggunakan bahasa Indonesia.
Sebenarnya, awal istilah- istilah dalam bahasa gaul itu untuk
merahasiakan isi obrolan dalam suatu komunikasi tertentu. Tetapi karena sering juga digunakan di luar
komunitasnya, lama-lama istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.
Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan dampak
negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa pada
saat sekarang dan masa yang akan datang. Dewasa ini, masyarakat sudah banyak
yang memakai bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak
terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini.
Bahkan generasi muda inilah yang banyak memakai bahasa gaul dari
pada pemakaian bahasa Indonesia.
Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di
masyarakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa
terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Dalam pergaulan
internasional, bahasa Indonesia mewujudkan identitas bangsa Indonesia.
Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak
sekali dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap
perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa diantaranya sebagai
berikut :
1.
Eksistensi
Bahasa Indonesia Terancam Terpinggirkan Oleh Bahasa Gaul
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi.
Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pemakaian bahasa gaul, mungkin
bahasa Indonesia akan semakin tidak karuan dalam memanggul bebannya sebagai
bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan
pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak
mengikuti pembusukan itu.
2.
Menurunnya
Derajat Bahasa Indonesia.
BAB III
III.
PENUTUP
B.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa indonesia
merupakan bahasa nasional yang harus diutamakan penggunaannya.
Namun kenyataannya bahasa indonesia menjadi bahasa yang
“terpinggirkan” karena para remaja dan masyarakat sering menggunakan bahasa
gaul sebagai percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial bahkan
dalam media populer.
Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa.
Untuk meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia dapat dilakukan
dengan cara membiasakan pada kehidupan sehari-hari di manapun kita berada.
Awalnya memang mungkin sulit tetapi bila dilakukan terus menerus maka akan
menciptakan sopan santun yang baik dalam etika berkomunikasi.
Orang lain akan melihat dan menilai bagaimana seseorang
menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang baik. Bila hal itu terus dilakukan maka
akan timbul nilai dan etika komunikasi yang baik. Sebaliknya bila seseorang
berbicara sembarang dan tidak beraturan, orang lain yang mendengarnya akan
beranggapan bahwa orang itu tidak berpendidikan atau tidak bermoral.
Kata-kata yang digunakan dalam berbicara seseorang dapat
mencerminkan kemampuan berpikir dan tingkat kepribadiannya. Kepribadian
seseorang yang baik dapat memilih apa saja yang harus diucapkan dan
dibicarakan. Tidak berlebihan jika seseorang yang pandai berbahasa Indonesia,
ia akan merasa diterima dan dihargai oleh di berbagai kalangan.
Manusia bisa karena terbiasa. Jika anak-anak remaja itu sudah
terbiasa menulis dengan kata-kata yang salah maka selanjutnya akan salah. Hal
ini dapat membuat penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak
dipakai dan mati.
C.
SUMBER
REFERENSI